Gedung_Gereja

Gedung_Gereja
Gpdi Imanuel Paslaten

Friday, September 17, 2010

Jadwal Ibadah Seminggu

IBADAH RAYA
Minggu, 19 September 2010
pukul 07:30 WITA
Di Gedung Gereja

DOA GEOGRAFIS
Senin, 20 September 2010
pukul 05:00 WITA
Ibu Martje Ondang-Wongkaren

IBADAH TENGAH MINGGU
Rabu, 22 September 2010
pukul 19:00
Di Gedung Gereja

IBADAH PELPRAP
Jumat, 24 September 2010
pukul 19:00 WITA
Tempat : Jenifer Wongkaren
WL      : Michelle Lolong
F.A      : Febri Manoppo

IBADAH PELPRIP DAN KELUARGA MUDA
Sabtu, 25 September 2010
pukul 19:00 WITA
Kel. Kalalo-Runtuwene
WL    : Ibu Vitje Manahampi
F.A    : Gembala

Monday, September 13, 2010

Mengapa kita tidak melangkah? (Lukas 5:1-7)

Kita semua tentu menginginkan suatu perubahan hidup.  pertanyaannya bagaimana kita dapat mengalami sesuatu perubahan hidup?  Kita percaya segala sesuatu terjadi karena kehendak Tuhan dan bukan karena kebetulan tetapi apakah hanya itu?  Kita lihat kisah Simon dalam Lukas 5 sebagai nelayan yang tidak mendapatkan hasil pada malam hari dan keesokan harinya ia memperoleh hasil yang besar.  Pertama Simon mentaati perkataan Tuhan dan itu memang sangat penting bagi anak-anak Tuhan tetapi ternyata bukan hanya itu.  Simon adalah seseorang yang berani melangkah meski Tuhan memerintahkannya untuk menebarkan jala di danau yang sama tempat ia gagal tadi malam.  Ada sesuatu yang berbeda yang Tuhan akan lakukan jika Anda berani melangkah.  Kita akan menerima berkat Tuhan.  Mungkin Anda pernah gagal tetapi sadarilah bahwa Allah ingin menyatakan kemuliaan-Nya dalam dirimu.  seandainya malam itu Simon berhasil mendapatkan ikan yang banyak apakah keesokan harinya kemuliaan Allah akan dinyatakan?  yakinilah bahwa Tuhan kita adalah Tuhan yang luar biasa.  Ia adalah Tuhan yang tidak dibatasi oleh tempat.  Segersang apa pun tempatnya jika Tuhan melihat bahwa engkau di situ ia akan mencurahkan berkat-berkat-Nya.  Sama seperti kisah Yusuf di tanah Mesir karena Tuhan menyertainya ia diberkati dan berhasil.  Bagaimana dengan kisah Abraham dan Lot saat memilih tempat mana yang terbaik?  Abraham memilih tempat yang biasa-biasa saja tetapi yang menjadi masalah bukan pada tempatnya melainkan siapa yang berada di situ.  Allah berkuasa atas hidup saya dan saudara karena itu percayalah bahwa Allah akan selalu membuatmu berhasil karena kita adalah orang yang dibenarkan!  Tangkap kesempatan kedua!
by : Pdt. Ivan Limpele

Friday, September 10, 2010

Mewaspadai Kekuatan (2 Korintus 12:1-10)

Mengapa kita harus mewaspadi kekuatan kita?  Bukankah seharusnya kita bermegah akan kekuatan kita?
Alkitab berkali-kali menegaskan betapa kita seharusnya mewaspadai akan kekuatan kita.  Kita lihat kisah raja Uziah; seorang yang muda dan berhasil sebagai raja.  Ia memiliki kuasa dan kesuksesan, tapi apa yang terjadi pada akhirnya?  Ia membakar ukupan yang merupakan tugas imam karena kesombongannya.  Akibatnya Uziah berakhir dengan menyedihkan.
Contoh lain yang bisa kita lihat adalah Yusuf.  Apa salahnya dengan Yusuf?  Ia rendah hati dan tidak sombong, bukan?  Alkitab mencatat Yusuf adala seorang yang elok perawakannya dan manis sikapnya, tetapi justru karena kelebihannya itu istri Potifar menjatuhkannya.
Tuhan ingin kita tidak bermegah oleh kekuatan kita.  Mengapa Tuhan menempatkan duri dalam daging pada Paulus?  Karena Ia ingin selalu mengingatkan umat-Nya bahwa seberapa megah dan hebatnya kita tetaplah kita harus waspada dan menyadari bahwa kita memiliki kekurangan.
oleh : Gembala, Bp. David Araro